Senin, 28 Juli 2025
Desa Karangsari, Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo dikenal sebagai salah satu wilayah yang dikelilingi oleh sejumlah tempat pemotongan kayu skala kecil hingga menengah. Aktivitas pemotongan kayu ini setiap harinya menghasilkan limbah berupa grajen (serbuk gergaji) dalam jumlah yang cukup besar. Sayangnya, hingga kini grajen tersebut belum dimanfaatkan secara optimal, dan sebagian besar hanya menjadi limbah yang tidak bernilai ekonomis.
Melihat potensi tersebut, Pemerintah Desa Karangsari, didukung oleh tim mahasiswa KKN dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), merancang sebuah program strategis berbasis potensi lokal, yaitu:
Pembuatan Baglog Jamur Tiram Berbahan Dasar Limbah Grajen
Program ini bertujuan untuk:
- Memanfaatkan limbah grajen secara produktif dan berkelanjutan
- Menciptakan peluang usaha baru bagi masyarakat
- Mendorong inovasi pertanian berbasis lingkungan
Dalam pelaksanaannya, mahasiswa UMY bersama perangkat desa dan warga akan melakukan praktik pelatihan pembuatan baglog jamur tiram, mulai dari proses fermentasi media tanam, sterilisasi, inokulasi bibit jamur, hingga perawatan dan panen. Grajen yang sebelumnya tidak termanfaatkan akan menjadi bahan utama dalam pembuatan media tanam jamur tersebut.
Selain aspek teknis, program ini juga menyasar peningkatan kapasitas warga melalui pendampingan kewirausahaan dan pemasaran hasil panen jamur tiram secara langsung maupun online.
Program ini tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga membuka peluang usaha rumah tangga dan wirausaha pemula yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.