Sinergi Akademis dan Mandiri: KKN UMY Gelar Pembuatan 6.000 Baglog Jamur Tiram untuk Warga Karangsari
Karangsari, Sapuran – Dalam upaya mewujudkan kemandirian ekonomi dan transfer ilmu pengetahuan, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berkolaborasi dengan masyarakat Desa Karangsari, Kecamatan Sapuran, dalam sebuah proyek inovatif: pembuatan 6.000 baglog untuk budidaya jamur tiram. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk memberikan bekal keterampilan dan sarana produksi yang berkelanjutan bagi warga desa.
Pembuatan baglog, atau media tanam jamur, adalah langkah krusial dalam budidaya jamur tiram. Proses ini membutuhkan ketelitian dan bahan-bahan khusus, yang kini dapat dipelajari langsung oleh warga desa berkat bimbingan mahasiswa KKN UMY.
Proses Produksi yang Sinergis
Kegiatan dimulai dengan persiapan bahan baku utama, yaitu serbuk gergaji. Seperti yang terlihat dalam foto, para mahasiswa dan warga desa bahu-membahu mengolah serbuk gergaji ini, mencampurnya dengan bahan lain seperti bekatul, kapur, dan air. Proses pencampuran ini dilakukan secara manual dengan alat sederhana seperti garpu dan sekop, menunjukkan semangat gotong royong yang kuat.
Setelah campuran merata, adonan dimasukkan ke dalam kantong plastik tahan panas (baglog) dan dipadatkan. Total 6.000 baglog berhasil dibuat dalam beberapa hari kerja, yang kemudian disusun rapi di rak-rak khusus (kumbung) untuk proses sterilisasi dan inokulasi bibit.
"Kami sangat terbantu dengan kehadiran adik-adik dari UMY. Mereka tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga membantu kami secara langsung dalam proses yang lumayan berat ini. Kami jadi punya ribuan baglog siap pakai untuk budidaya," ujar salah satu warga yang ikut serta.
Dampak Jangka Panjang bagi Ekonomi Desa
Proyek 6.000 baglog ini bukan sekadar kegiatan sesaat. Baglog-baglog yang telah disiapkan akan menjadi modal awal bagi masyarakat, terutama bagi Kelompok Wanita Tani (KWT) yang sebelumnya telah dilatih dalam pengolahan jamur. Dengan adanya pasokan jamur tiram yang melimpah dari budidaya mandiri, warga desa kini memiliki sumber bahan baku yang stabil untuk memproduksi Keripik Jamur Crispy atau produk olahan lainnya.
Kepala Desa Karangsari, Bapak/Ibu [Nama Kepala Desa], menyambut baik inisiatif ini. "Program KKN UMY ini sangat relevan dengan kebutuhan desa kami. Kami berharap, budidaya jamur tiram ini dapat menjadi salah satu pilar ekonomi baru bagi masyarakat Karangsari dan meningkatkan kesejahteraan keluarga," ungkapnya.
Dengan kolaborasi antara akademisi dan masyarakat, Desa Karangsari menunjukkan potensi besar sebagai desa yang mandiri dan inovatif. Hasil dari 6.000 baglog ini diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi yang signifikan dan berkelanjutan, mengubah jamur tiram dari komoditas biasa menjadi produk unggulan desa.